Skip to content

Kista Bartholin: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan 

Kista Bartholin

Kista bartholin dimana terdapat benjolan pada di dinding mulut vagina. Kista bartholin adalah tumor kistik jinak yang ditimbulkan akibat saluran kelenjar bartholin yang mengalami sumbatan yang disebabkan infeksi kuman Neisseria gonorrhoeae.

Namun, kista bartholin dapat menyebabkan tumor ganas apabila tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat.

Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan lebih dari 400.000 wanita di dunia terdiagnosa terinfeksi kista bartholin. Sedangkan di negara berekmbang seperti Indonesia memiliki 12% dari jumlah data tersebut.

Penyebab Kista Bartholin

Penyebab pastinya memang belum bisa dipastikan, namun ada beberapa faktor yang dapat dikaitkan dengan penyakit ini.

Beberapa faktor resiko penyebab kista bartholin diantaranya umur, paritas, pendidikan (seperti pendidikan atlet atau militer yang dapat menyebabkan cedera), riwayat kista/genetik, terinfeksi human papillomavirus (HPV), jumlah pernikahan dan kebersihan diri.

Kasus kista bartholin dapat terjadi pada semua kelompok usia, namun pada umumnya terjadi pada wanita berusia 20-35 tahun. Dapat menyerang wanita yang belum pernah hamil atau yang baru hamil sekali tetapi sifatnya tidak ganas.

Gejala Kista Bartholin

Gejala Kista Bartholin

Pembesaran kista tidak akan menimbulkan gejala apabila tidak menimbulkan infeksi lanjutan. Namu, kista bartholin akan menimbulkan gejala apabila terjadi infeksi akut. Beberapa gejala yang akan timbul akibat infeksi akut pada kista bartholin, diantaranya:

  • Nyeri saat melakukan buang air kecil atau saat berhubungan seksual
  • Dinding kista berwarna kemerahan dan mengalami peradangan
  • Terjadinya penipisan dinding kista di area yang berwarna lebih putih
  • Timbul rasa nyeri saat berjalan atau duduk
  • Bengkak pada area sekitar vagina

Gejala yang ditimbulkan akan menjadi semakin parah apabila tidak segera melakukan penanganan yang tepat.

Penyakit Kista Ini, Apakah Berbahaya?

Pertumbuhan kista bartholin sangat pelan awalnya berukuran sekitar 0.5 cm dan sulit untuk diraba, namun apabila tidak segera dilakukan pengobatan dapat menimbulkan keganasan yang menjadi penyebab kanker.

Kista yang mulanya jinak dapat menjadi ganas, meskipun tidak mudah untuk berubah menjadi ganas. Bahaya lain dari kista apabila pecah dapat berbahaya bagi penderita karena dapat mengakibatkan infeksi yang beresiko menyebarnya virus ke area lain atau pembuluh darah.  

Pengobatan Kista Bartholin

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti faktor penyebab kista, sehingga cara pengobatan kista. Namun ada beberapa hal yang dapat dijadikan alternatif untuk mengatasi kista bartholin, yaitu:

  1.     Pemasangan Kateter

Kateter word

Kateter word  dirancang untung menangani kista bartholin, kateter dipasang dan akan dibiarkan selama 4 minggu. Setelah itu terbentuk saluran drainase baru, celah yang dibuat akan mengecil dan hampir tidak terlihat.

  1.     Marsupialisasi

Tindakan yang dilakukan dengan tujuan mengeluarkan cairan kista, dimana akan dilakukan sayatan kecil pada dinding kista. Setelah isi kista dikeluarkan secara menyeluruh bagian dalam hingga tepi kista akan dibersihkan dan diobras.

  1.     Antibiotik

Hal ini dilakukan apabila penderita mengalami keluhan dan dalam keadaan hamil sehingga apabila dilakukan tindakan pembedahan akan menimbulkan pendarahan dikarenakan aliran pembuluh darah di area vagina meningkat.

Antibiotik digunakan setelah dilakukannya pengeluaran cairan nanah pada kista, dengan tujuan menghilangkan rasa nyeri dan tidak menimbulkan infeksi berlanjut.

  1.     Operasi

Tindakan ini dilakukan untuk mengangkat kista. Namun, tindakan ini belum mendapatkan hasil yang memuaskan sampai sekarang. Karena tidak menjamin kista tidak akan tumbuh kembali.

Ketika kista masih dalam ukuran kecil dan belum terjadi gejala lanjutan, kamu dapat mengatasi pembengkakan kista secara alami dengan berendam dengan air hangat. Hal tersebut dapat menetralkan peredaran darah dan mengecilkan pembengkakan.

Penyakit ini dapat dicegah dengan meningkatkan kesadaran tentang kebersihan diri. Karena dalam dunia kesehatan kebersihan menjadi kunci utama pencegahan virus masuk kedalam tubuh manusia.

Adapun berbagai cara yang dapat dilakukan sebagai kebersihan diri, khususnya kebersihan area kelamin dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan bersih yaitu:

  1. Membersihkan area genital dengan air hingga bersih menyeluruh setelah buang air kecil atau buang air besar.
  2.     Menjaga kebersihan pakaian dalam, dengan memastikan mengganti pakaian dalam minimal 2 kali dalam sehari sehingga tidak menimbulkan infeksi jamur pada vagina.
  3.     Hindari penggunaan celana yang ketat, celana ketat dapat menimbulkan terhambatnya aliran darah disekitar area genital.
  4.     Mengganti pembalut setiap 4 jam sekali atau 2-3 kali dalam sehari. Penggunaan pembalut terlalu lama dapat menyebabkan iritasi pada area vagina dan dapat menjadi sarang bakteri.
  5.     Hindari makanan berlemak tinggi, lebih perbanyak makanan kaya akan zat besi dan vitamin. Sehingga memperlancar peredaran darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Kapan Harus ke Dokter?

Pengobatan kista bartholin

Kista bartholin memang bukan termasuk tumor ganas, namun segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila terjadi keluhan seperti nyeri dan rasa tidak nyaman ketika beraktivitas. Kista dapat menyebabkan infeksi apabila tidak segera mendapatkan pengobatan yang tepat.

Sobat Pintar, kamu gak perlu khawatir jika ingin melakukan konsultasi dengan dokter. SiapDOK bersama Smart RSCM bekerjasama menghadirkan solusi konsultasi secara online. Sehingga kamu dapat melakukan konsultasi tanpa hambatan apapun.

Dengan mengunduh aplikasi SmartRSCM melalui Play Store atau Apple App Store kamu bisa menemukan dokter spesialis yang sesuai dengan kebutuhan kamu. Dan siap membantu kamu kapanpun dan dimanapun.

(Windya Aprista)

Referensi:

Jurnal Penelitian Mahasiswa, Universitas Islam Negeri Alauddin. Gambaran Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Wanita Usia Subur Tentang Kista Bartholini Di Rsud Syekh Yusuf Gowa Tahun 2012. Diakses pada 2022

Window of Midwifery Journal, Vol.2 No.2, Universitas Muslim Indonesia. Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Nn. R Dengan Kista Bartholin. Diakses pada 2022