Skip to content

Gangguan Makan – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

Gangguan makan

Gangguan makan (eating disorder) adalah kelainan dalam perilaku makan yang dibentuk oleh interaksi antara faktor psikologis, fisik, dan mental.

Seseorang yang memiliki gangguan makan akan mengalami penurunan berat badan, kekurangan nutrisi, ketergantungan pada suplemen gizi dan gangguan fungsi psikososial.

Gangguan dapat menyerang anak-anak hingga orang dewasa. Gangguan yang terjadi pada anak-anak biasanya disebabkan oleh berkurangnya minat atau motivasi dikarenakan aktivitas, lingkungan keluarga dan dan lingkungan sosial.

Sedangkan yang terjadi pada remaja dan orang dewasa terjadi diakibatkan faktor psikologis, lingkungan sosial, dan padatnya aktivitas yang dijalani.

Menurut The American Journal Of Clinical Nutrition prevalensi gangguan makan global meningkat dari 3,4% menjadi 7,8% antara tahun 2000 hingga 2018.

Jurnal Internasional Eating Disorder mengatakan secara global 13% wanita yang berusia di atas 50 tahun mengalami gangguan perilaku makan. 

Dan usia rata-rata gangguan makan terjadi pada usia 18 – 21 tahun. Hal ini dikarenakan usia remaja sebagai usia peralihan menuju dewasa, dimana seseorang mulai memiliki kesibukan pekerjaan dan pemikiran tentang citra tubuh. 

Penyebab Gangguan Makan

Hingga saat ini penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun faktor psikologis dapat menjadi penyebab besar seseorang menderita penyakit ini.

Wanita lebih rentan terserang, hal ini dikarenakan banyak perempuan mementingkan citra tubuh (body image) sebagai kepuasan mereka.

Alasan seperti standar kecantikan seorang wanita dilihat dari bentuk tubuh yang kurus atau langsing juga menjadi penyebab utama gangguan makan.

Gejala Gangguan Makan

Seseorang yang menderita biasanya memiliki tingkah laku yang tidak normal ketika makan dan sesudah makan. Ada beberapa gejala yang sering terjadi pada penderita, diantaranya:

  • Makan secara berlebihan, biasanya mereka mengatasi rasa bosan dengan makan. Hal ini penyebab terjadinya obesitas atau kelebihan berat badan.
  • Makan secara berlebihan dan memuntahkannya, hal ini dilakukan sebagai bentuk penyiksaan diri dan rasa bersalah karena makan.
  • Takut mengonsumsi makanan, gejala ini disebabkan rasa takut akan naiknya berat badan dan obsesi untuk memiliki citra tubuh yang kurus.
  • Sering melakukan diet tanpa mengurangi berat badan. Ada penderita yang melakukan diet dan berhasil menurunkan berat badannya, namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena tidak bisa menahan kebiasaan buruknya.
  • Sulit membicarakan masalah yang dideritanya sehingga memendamnya sendirian hingga stress. Dan penderita akan melampiaskannya dengan makan berlebih atau kehilangan nafsu makan.

Gejala yang terjadi disebabkan oleh beberapa jenis gangguan yang berbeda. Dan faktor penyebabnya pun berbeda sehingga akibat yang terjadi dapat menyebabkan kehilangan berat badan atau naiknya berat badan secara tidak normal.

Macam-Macam Gangguan Makan

Anoreksia

Gangguan makan memiliki beberapa jenis dengan gejala yang berbeda-beda. Ada 3 jenis gangguan makan yang sering terjadi, yaitu:

1.      Anoreksia Nervosa

Gejala yang ditandai dengan penolakan untuk makan dengan alasan tidak ingin berat badannya bertambah atau keinginan memiliki bentuk tubuh yang kurus. Penderita anoreksia sering disebabkan karena ingin mempertahankan citra tubuh yang ideal.

2.      Bulimia Nervosa

Dimana penderita akan makan secara berlebihan kemudian mengeluarkan kembali makanannya. Biasanya mereka akan mengorek kerongkongannya hingga muntah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penyiksaan diri atas rasa bersalah karena makan.

3.      Binge Eating Disorder

Dengan gejala makan secara berlebihan untuk mengatasi rasa bosan dan stress, sehingga penderita dapat mengalami kenaikan berat badan secara berlebih (obesitas).

Pencegahan Gangguan Makan

Pencegahan seseorang yang memiliki gejala dapat dilakukan dengan mudah dibandingkan dengan seseorang yang telah menderita. Meskipun seseorang yang memiliki gejala awal tidak memiliki motivasi untuk melakukan perubahan.

Gejala dapat dicegah dengan melakukan interaksi personal dengan psikiater untuk memberikan motivasi dan merubah persepsi tentang apa yang dilakukannya adalah salah.

Psikiater akan memberikan arahan tentang bagaimana gaya hidup dan pola hidup yang seharusnya dilakukan.

Cara Mengatasi Gangguan Makan

Mengatasi gangguan makan membutuhkan keterlibatan dari dokter, psikiater, dan dokter gizi. Tujuannya adalah membantu penderita untuk mengatasi gejala gangguan makan yang terjadi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan makan, yaitu:

  • Psikoterapi

Terapi dapat merubah perilaku dan persepsi yang salah pada penderita. Ada 2 jenis terapi yang dapat dilakukan untuk membantu penderita, diantaranya:

  • Terapi Kognitif

Terapi yang dilakukan untuk mengenali, memahami, dan mengubah perilaku, terutama yang berhubungan dengan pola makan.

  • Terapi Berbasis Keluarga

Terapi dilakukan pada anak-anak dan remaja dengan melibatkan keluarga. Bertujuan untuk mengontrol pola makan dan berat badan yang ideal. Terapi ini tetap dalam pengawasan psikiater.

  • Obat-obatan

Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Obat diberikan untuk mengatasi rasa stress dan cemas yang mengakibatkan penyakit ini. Biasanya dokter akan memberikan obat antidepresan dan anti cemas untuk mengendalikan makan berlebih.

  • Konsultasi Dengan Ahli Gizi

Penderita yang telah mengalami malnutrisi, akan disarankan untuk dirawat di rumah sakit. Ahli gizi juga akan memberikan saran terhadap asupan gizi yang layak dan menentukan jenis dan cara pengolahan makanan yang tepat.

Kapan Harus Ke Dokter?

Konsultasi gangguan makan

Segera lakukan konsultasi ke dokter spesialis yang tepat jika telah mengalami gejala yang dijelaskan di atas. Jika tidak segera diatasi, akan mengakibatkan beberapa penyakit yang disebabkan komplikasi.

Sobat Pintar, kamu jangan khawatir untuk menemukan dokter spesialis yang sesuai dengan kebutuhanmu. SiapDOK bersama RSCM bekerjasama membantu kamu melakukan konsultasi kesehatan dengan mudah.

Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi SmartRSCM melalui Google Play Store atau Apple App Store di ponsel. Lalu kamu sudah bisa memilih pelayanan kesehatan yang sesuai kebutuhan kamu. Yuk download aplikasinya!

(Windya Aprista)

Ditinjau oleh:

Referensi:

Jurnal Penelitian Mahasiswa, Universitas Sumatera Utara. Gangguan Makan. Diakses pada 2022 

Jurnal Gizi Dan Pangan, Institit Pertanian Bogor. Persepsi Tubuh Dan Gangguan Makan Pada Remaja Perempuan. Diakses pada 2022